hari ketiga mendaki tebing ramadhan
jalanan mulai terjal, matahari menelanku siang ini. ada peristirahatan tanpa rencana.
mengeja hurufmu ternyata sulit. aku ragu pada persimpangan jalan itu. peta yang kubawa tak bisa mengantarku tibatiba. tangantangan kesabaranku masih terus menggapaigapai
tuhan, aku berdarah dihari ketiga, mataku rabun, kepalaku terantuk batu. aku musafir yang menyeret luka sepanjang perjalanan. dan matahari tak memberiku waktu, aku terus menyeret luka, menempuh perjalanan dengan kaki pincang, aku terkapar pada senja yang kelam
tuhan, aku telah sampai di senjamu dengan luka yang memanjang.
BumiAllah, 08 Nopember 2002
No comments:
Post a Comment