April 09, 2022

07

kamu ingin mengutuk dunia atas apa yang kamu rasakan belakangan ini. kamu merasa bahwa kemiskinan yang kian mencekikmu adalah salah satu alasan kenapa keadilan tidak pernah mau memihakmu. kamu selalu menjadi orang yang paling dirugikan atas segala hal yang terjadi di negeri tempatmu tinggal.

dulu kamu pernah merasa betul-betul dirugikan saat negara tiba-tiba memaksamu memasak menggunakan gas elpiji. sesuatu yang terpikirkan pun tidak olehmu. setelah kamu dipaksa dan terbiasa memasak dengan kompor gas, kamu lantas dihadapkan pada kenyataan bahwa gas elpiji 3 kg itu tiba-tiba lenyap begitu saja. saat itu kamu merasa hidupmu benar-benar dipermainkan.

hari ini, hal seperti itu terjadi lagi. minyak goreng menghilang, kalau pun ada, harganya tak terjangkau isi kocekmu. belum lagi bahan pokok yang harganya ikut naik. kamu lantas merasa bahwa dunia benar-benar telah meninggalkanmu. kamu ingin menjerit, tapi suaramu hanyalah helaan napas panjang.

hari-harimu kini hanyalah bagaimana membujuk anak-anakmu agar tetap bahagia meski makan dengan tahu atau tempe rebus dan sedikit kecap manis. hari-harimu kini hanyalah bagaimana mengajarkan anak-anakmu agar tidak melihat anak-anak lain yang lahap menikmati es krim. hari-harimu kini hanyalah bagaimana kamu bisa tetap bertahan hidup dari hari ke hari.

lalu kemarahanmu bangkit kembali saat kamu tak sengaja menonton televisi di warung tetangga. Jokowi tiga periode. Jokowi kemping di ibu kota negara nusantara. Megawati berkata, "Saya tuh sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng?"

April 06, 2022

04

kamu melakukan perjalanan setelah sekian lama kamu berdiam diri. maka kamu telah menyiapkan semua hal jauh-jauh hari. kamu mengepak pakaianmu ke dalam ransel. handuk dan perlengkapan mandi kamu kemas dalam satu pak. kamu bahkan telah jauh-jauh hari mencuci sepatu dan sandal yang akan kamu bawa dan kenakan. kamu memilah-milah, buku mana yang sebaiknya kamu baca di perjalanan.

semua itu kamu lakukan dengan penuh kegembiraan. di akhir perjalanan nanti, kamu membayangkan akan bertemu banyak teman-teman lama. teman-teman yang selama ini hanya berkabar melalui media sosialmu. kamu membayangkan akan ada banyak percakapan seru. kamu membayangkan malam-malam panjang dengan bercangkir-cangkir kopi dan perbincangan yang tak ada habisnya. itu yang kamu bayangkan.

tapi seringkali apa yang dibayangkan jauh berbeda dengan kenyataan. nyatanya kamu di sini, di akhir perjalananmu. bertemu teman-teman yang sudah lama tak kamu temui. tapi tak ada malam panjang dengan bercangkir-cangkir kopi. tak ada perbincangan seru yang tak usai-usai. tak ada tawa riang yang selama ini kamu rindukan.

perjalanan yang telah jauh-jauh hari kamu persiapkan kini terasa sia-sia. kamu berakhir sendirian di kamar hotel. memandang laut dari kaca jendela. membayangkan bahwa teman-temanmu kini, tengah asyik dengan gawainya masing-masing di kamarnya masing-masing. dan kamu, hanya akan bertemu mereka besok, saat sarapan.

lalu kamu merasa bahwa dunia telah jauh meninggalkanmu. jauh...  

April 05, 2022

03

kamu pernah merasa hidupmu tidak baik-baik saja. kamu kadang merasa bahwa hidupmu sedang berada pada titik paling rendah. kamu tak mempercayai siapa pun, tak mempercayai apa pun. kamu merasa hidupmu terlampau sia-sia. tak ada pencapaian. tak menemukan seusuatu yang bisa dibanggakan. hidupmu terlalu hancur, kamu ingin bangkit tapi semua orang di sekelilingmu tak seorang pun mau mengulurkan tangannya untuk membantumu. saat itulah kamu merasa ingin menyerah saja.

lantas dia datang dengan baju paling sederhana. dia datang memberimu sedikit senyuman. dia datang mengecup keningmu pelan. dia datang mendekapmu.

lalu kamu merasa seolah energimu bangkit kembali. kamu merasa apa yang selama ini sia-sia ternyata ada hikmahnya juga. kamu merasa puing-puing dalam hidupmu bisa kamu susun kembali. kamu merasa kini kamu akan baik-baik saja.

untuk semua hal yang dia berikan kepadamu, maka kamu menyambutnya dengan euforia. kamu membeli semua bahan makanan seolah kamu akan hajatan. kamu membeli baju-baju baru. kamu membeli berbagai jenis kue. kamu membeli banyak makanan yang bahkan perutmu tak mampu menampung semuanya.

padahal dia sesungguhnya hanya ingin melihatmu menyebut nama tuhanmu lebih banyak. padahal dia sesungguhnya hanya ingin melihat rakaatmu lebih panjang. dia hanya ingin melihatmu lebih murah hati kepada sesama. dia hanya ingin melihat hari-harimu penuh kebaikan.

tapi kamu tak pernah menyadarinya sampai dia pergi. lantas hari-harimu kembali sepi dan kamu merasa hidupmu tidak baik-baik saja.

April 03, 2022

01

"Apakah aku berhak bahagia? Kenapa penderitaan ini tak pernah usai?" suaramu terlampau pelan, hampir-hampir tak terdengar.

"Aku pernah membaca, entah buku siapa, katanya semua orang berhak bahagia. Semua orang bisa bahagia dengan caranya sendiri. Ada yang bahagia karena berhasil memenangkan proyek milyaran rupiah. Tapi ada juga yang bahagia hanya sekadar bisa memeluk anak-anaknya."

Aku tak tahu, apakah jawabanku mampu menenangkan kegelisahan dalam dadamu. Atau sebaliknya. Aku tak tahu.

"Kenapa hidup tak pernah memihakku?" suaramu kembali terdengar, kini begitu jelas di telingaku.

"Jika hidup tidak memihakmu, apakah lantas memilih untuk tidak hidup adalah pilihan terbaik? Aku rasa tidak. Hidup memang tidak memihak kita. Tapi kita semestinya tetap berjuang untuk tetap bisa hidup, bukan?"

Aku tak tahu, apakah jawabanku mampu membuatmu berhenti memikirkan bagaimana caranya mengakhiri hidup. Aku benar-benar tak tahu.

"Aku harus bagaimana?" suaramu terdengar lebih jelas lagi.

"Hiduplah dengan penuh rasa syukur. Mungkin ini terdengar klise. Tapi aku tak tahu, bagaimana orang-orang menjalani hidup agar bahagia. Aku tak tahu bagaimana orang-orang mencapai cita-citanya. Aku hanya tahu bahwa bersyukur menjauhkanmu dari keinginan bunuh diri.

June 22, 2015

05

aku ingin menulis catatan panjang untukmu
catatan yang takkan pernah selesai kau baca
sampai kelak kau dewasa dan tua sepertiku
aku ingin menulis catatan panjang tentang kita

June 21, 2015

04

suatu hari, kita pernah bertukar kata
aku ceritakan kepadamu tentang sebuah kisah
lalu kau kisahkan kepadaku sebuah cerita
tentang matahari warna keemasan
tentang bulan yang bulat purnama
tentang harapan yang tersusun rapi
tentang cinta yang seringkali berakhir luka

kita pernah bertukar kata
di dingin subuh. di saat semua orang
lelap kembali.

June 20, 2015

03

dari kegelapan kami datang
menujumu yang berkilau dan terang
dari tak ada kami datang
menujumu, yang melimpah dan berkah

June 19, 2015

02

inilah hari saat batas tak lagi jelas
malam senantiasa terang, dan siang melulu benderang
kita berjalan menapaki hari-harinya
dengan rindu yang semakin berat
dengan cinta yang seringkali tak sampai

kita berjalan perlahan
seperti siput, seperti kura-kura
butuh ratusan tahun untuk sampai
tapi kita tak punya ratusan tahun
kita hanya punya kesabaran

June 18, 2015

01

lama tak menulis di sini. di ruang ini. padahal dulu, setiap bulan suci tiba, ruang ini selalu setia menemani. kali ini, tahun ini, ingin mencoba lagi menulis di sini. semoga yang maha rindu, memberikan usia yang panjang, agar bisa tetap menulis di sini.

ramadhan kali ini, ramadhan kedua, setelah Kania lahir. Kania sudah menjalani satu kali ramadhan, dan sekarang akan menjalani ramadhan yang keduanya. Iqbal, ramadhan kali ini mulai belajar sahur, meski tentu saja, berbukanya sesuai keinginan dia.

kami berbahagia menyambut bulan ini. meski tentu saja, hanya dengan penyambutan seadanya. marhaban ya ramadhan. kami selalu merindukanmu....

August 31, 2009

10

jalan-jalan inilah yang telah membawaku padamu
telah kulukis seluruh sakit di tubuhmu
lalu kuberi warna matahari
seperti dulu telah kau beri aku cahayanya