December 14, 2003

seribu bulan

aku datang sebagai pendosa
di tepian ramadhanmu
tertatihtatih kumasuki pintunya
dengan memikul kesalahan
sebelas bulan yang telah lewat

teramat panjang gerbong
yang membawa catatan hitamku
sedang rel usia hanya kelokan
tak seberapa hingga stasiun
demi stasiun kudatangi dengan
cucuran airmata, keringat, darah
dan nanah

inilah aku!
bersujud di malammalam pusaka
menyerahkan hidup sebagai pendosa
yang alpa.

BumiAllah, 19 november 2003

November 19, 2003

kirimkan padaku cahaya

gelapku genap
pengap menyempurnakan hitungan
waktu memenjarakan satusatu rindu pada wajahmu
sunyi telah merampas semuanya
tak ada lagi denting
tak ada lagi nyanyi
tak ada lagi tik tak jam
semua beku, menjadi batu hitam yang meraja
malam sepanjang masa

padamu yang berdiam ditepian fajar
kirimkan padaku cahaya!

BumiAllah, 15 November 2003

November 11, 2003

10 ramadhan

disini
kuawali langkah setelah sekian dosa
mengisi lembarlembar hari

maaf ramadhan
aku telat menyambutmu datang
terlalu hiruk jiwaku oleh amarah
terlalu dalam dendamku pada waktu

kini kusambut engkau
dengan niat membasuh hati
agar tak ada lagi nista yang meraja
agar ampunan kuperoleh di akhir
perjalanan ini

kusambut engkau dengan bismillah!

BumiAllah, 10 ramadhan 1424 H

November 09, 2003

2
masih juga kau bertanya tentang jalan yang berliku
juga terjal, tempat seluruh kaki tertatihtatih serupa
iringiringan semut di kaki bukit

pertanyaanmu membentur dinding jiwaku yang ragu
lantas tibatiba kau berlari menjauh, mencari muasal
matahari dari kitab mataair yang mengalir
menuju senja

ini jalan sama
yang pernah dilewati musa, ibrahim lantas muhammad
ini jalan sama
yang disusuri sahabat dari yatsrib
yang dijejaki abu dzar, salman, abdurahman bin auf
ini jalan sama
saat setiap liku adalah doa dan setiap terjal adalah
penghapusan dosa

kau pun bertanya tentang arti luka yang tertoreh
pada setiap lintasan.

BumiAllah, 28 oktober 2003

October 27, 2003

larik ramadhan

1.

tuhan, kenapa kau kirim ramadhan padaku?
seribu bulan pada ramadhanmu mampukah membasuh
seluruh dosaku? sedang sebelas bulan telah kulewati
dengan pengkhianatan pada namamu, pada cintamu
sebelas bulan telah kulewati dengan keangkuhan semu

tuhan, layakkah aku atas ramadhanmu?
sedang ribuan ulat tengah memakan daundaun
dari jiwaku yang lapuk, dan tasbihku hilang ditelan jerit
resah sesuatu yang memaksa hendak dipecahkan
dalam tempurung kepala

tuhan, aku tak sanggup lagi berjanji
ramadhan ini akan kutemukan cahayamu ditebing sana.

BumiAllah, 27 oktober 2003

June 12, 2003

hari ketigapuluh mendaki tebing ramadhan

inilah akhir pendakian
namun cahaya yang benderang itu tibatiba lenyap
tanpa jejak.

salahkah aku mendaki?
tebing demi tebing telah didaki atas nama cahayamu
lembah demi lembah telah dilalui dengan cintamu
masihkah aku salah peta?

BumiAllah, 05 Desember 2002
hari keduapuluhsembilan mendaki tebing ramadhan

takbir menggema di sebelah jiwaku, sedang tadarus masih
mengalun pada sisi yang lain. rindu padamu yang menyatukan
seluruh kesabaran ini

nikmat yang mana lagi yang tak bisa kusukuri?
padahal seluruh cermin telah memantulkan nikmat tak terkira
ke wajahku. nikmat yang mana lagi kekasih?

kini, hanya tinggal kutunggu detikdetik dimana seluruh nista
akan mengalir dalam takbir, tahmid dan dzikir. hingga seluruh
jiwa layaknya seorang bayi.

BumiAllah, 04 Desember 2002
hari keduapuluhdelapan mendaki tebing ramadhan

tak ada yang kulihat selain hirukpikuk pikiran manusia
sedang pikirku telah terrbang pada puncak paling gersang

ibu, aku benarbenar jatuh kini. tubuhku masuk dalam jurang
kehinaan paling nista. menjelang orangorang mengibarkan
bendera kemenangan di puncakpuncak maghfirah, anakmu
ini masih terpuruk di lembahlembah dosa

untuk apa perjalanan panjang melelahkan ini, ibu?
jika hanya akan mengirim seribusatu penderitaan tanpa
ujung. aku letih mengukur jarak antara surga dan neraka
maka di pintu taubat inilah aku mengetuk.

BumiAllah, 03 Desember 2002
hari keduapuluhtujuh mendaki tebing ramadhan

27 hari telah dilalui atas nama pendakian
tebingebing digapai dengan airmata. duka dan bahagia
melebur dalam cawan rasa

648 jam telah lewat
kadang kudengar tawamu di lembahlembah
dan tangismu nyata pada karangkarang batu

38880 menit telah ditempuh, lalu kembali kurajut sepi
setelah hari demi hari hanya menyisakan kelu dan beku
setelah seluruh pengorbanan tak berarti apaapa
jika mengingat seluruh dosa

2332800 detik telah menjadi kenangan
kini hanya tinggal detikdetik terakhir pendakian.

BumiAllah, 02 Desember 2002

January 07, 2003

hari keduapuluhenam mendaki tebing ramadhan

kenapa kau tulis namaku di remang senja? hingga angin selalu mengabarkannya sepanjang
malam. sedang aku kehilangan mantra pemanggil hujan, hingga air jatuh di batubatu
tak sampai ke depan pintumu

biarkan seluruh cerita berakhir dengan tangis, sebab tawa takkan memberimu apaapa
seperti akhir pendakian ini
:berurai airmata

airmata seorang pengembara yang salah membaca peta kesabaran menuju titik harapan
airmata seorang pendaki yang kalah oleh tebing rasa curam

menangislah di batubatu.

BumiAllah, 01 Desember 2002