September 30, 2006

07

Bang Saut yang penyair itu, malam ini menodong saya menjadi pembawa acara.
Maka, dengan mengumpulkan segenap energi dan tentu saja keberanian (karena saya berada di antara banyak nama-nama besar), saya memberanikan diri menjelma MC.

Selamat dan sukses untuk launching kedua buku Jogja 5,9 Skala Richter di Forum Kedai Kebun, Jalan Tirtodipuran 3, Jogja.

07 Ramadhan 1427 H.

September 29, 2006

06

malam ini saya kembali berangkat
menuju aroma pekat paling likat
mencoba memahami kembali arti kereta
juga sebuah stasiun yang menunggu

malam ini saya kembali berangkat
menjejak tanah asing bagi jiwa saya yang kering
semoga saja ada peta yang bisa membawa saya
memangkas jalan menemukan makna kuncikunci
yang berserakan dalam tas

sebab saya seringkali tak punya pintu
sekadar mencari tahu
apakah kunci saya cocok dengan sebuah lubang
agar sebuah ruang benarbenar bisa disinggahi.

06 Ramadhan 1427 H

September 28, 2006

05

sudah genapkah luka dalam dadamu?
jika belum, ijinkan saya mencabut belati
menghunjamkannya ke jantungmu
berkalikali. sampai saya merasa bahagia

05 Ramadhan 1427 H

cat: orang bilang, kebahagiaan selalu berada di atas penderitaan seseorang.

September 27, 2006

04

tadarus rindumu telah usai kubaca
tapi masih saja ada yang kurang
aku tak tahu apa

04 Ramadhan 1427 H

September 26, 2006

03

aku membaca gelisahmu
namun seperti gelisahku juga
kita tak pernah bisa menemukan hilir ataupun muara
tempat ke mana kita akan menyusur dan mencari
segalanya sahsah saja dimainkan
bahkan ketika kita tak lagi menyadari
kita adalah aktor di atas pentas bernama hidup

03 Ramadhan 1427 H

September 25, 2006

02

masih juga sunyi ini menikam
padahal sejak dulu kami bersahabat dekat
tapi sunyi, sahabat saya itu
pintar sekali menikam dari belakang.

02 Ramadhan 1427 H

September 24, 2006

01

haruskah kukatakan kepadamu?
ramadhanku kali ini
sunyi tanpa sapamu...

01 Ramadhan 1427 H

September 23, 2006

sehari sebelum ramadhan

ketika orang-orang sedang sibuk menyiapkan segalanya untuk puasa pertama. aku malah disibukkan dengan persiapan buletin daun jati edisi ketiga. daun jati, sebuah buletin sederhana yang dibuat teman-teman satu kelas. aku sebagai pemimpin redaksi sepertinya memang harus ekstra tenaga. karena selain memilih naskah mana yang layak, aku juga harus mengeditnya. beberapa tulisan benar-benar kacau dalam tata bahasanya. aku memang harus memaklumi. kami bukan orang bahasa kan?

edisi ketiga ini kami beri nama edisi anjing. kasar? tentu tidak. bukankah kami terbiasa memaki dan dimaki dengan kata-kata itu?

Lengkong Besar, 23 September 2006