September 22, 2007

10

di pelabuhan ini, aku melihatmu menjauh
kau meninggalkan seluruh kenangan
seakan semuanya menyakitkan
dan kakiku tak juga bisa melangkah

di pelabuhan ini segala menjelma kehilangan
dan aku tengah bersiap menangkap
kehilangan kehilangan lainnya
yang senantiasa datang silang menyilang
berbagi rebut dengan setitik cahaya;
kebahagiaan.

10 ramadhan 1428 H

September 21, 2007

09

saat utara jadi selatan dan timur laut jadi barat daya
saat itulah aku merasa kehilanganmu
di ruangruang yang kita susun malam itu
kau menjelma kanakkanak dengan sorot mata bebintang
pelukan itu kini serupa mimpi
dan kau hanya bayangbayang, menghilang, menyamar
pada jalanjalan itu kucari jejak sepatumu

dan di stasiun, lengking peluit menjadi stopwacth
menghitung detikdetik perpisahan
sebagai alamat bahwa seseorang harus melambaikan tangan
untuk seseorang yang lain

keberangkatan, katamu
akan senantiasa menjadi awal bagi kepulangan baru
dan kita akan memutarnya kembali
di setiap rindu mengetuk lagi

09 ramadhan 1428

September 20, 2007

08

suara adzan itukah yang dirindu?
atau bedug yang bertalu?
jika bukan, mari bersulang untuk tuhan
isi gelasgelas kosong itu agar tak lagi sendiri

saat magrib menyergap
kita telah khusyu mengeja alamat
pada bulan dan batu nisan

08 ramadhan 1428 H

September 19, 2007

07

sebetulnya ramadhan ini bukanlah ramadhan yang terlalu baik bagi saya. tapi saya tak ingin menyambut ramadhan dengan wajah yang melulu kusam dan tanpa gairah. saya malu dengan mereka yang begitu bersemangat menyambut bulan suci ini. tidak, saya tidak malu dengan tuhan yang begitu baik mengirimkan ramadhannya untuk saya. tokh, dia maha tahu bukan? tanpa harus dijelaskan, dia akan mengerti, mengapa ramadhan kali ini tidak terlalu baik bagi saya.

dan hari ini, saya tiba-tiba saja merasa malu kepada mereka yang begitu sumringah menjalani ramadhan. lantas saya seperti menemukan kekuatan untuk mencoba menggapai ramadhan yang sudah beberapa hari lewat. saya mencoba mengakrabinya. memeluknya. meski tentu saja, dengan cara saya sendiri.

saya, dan mungkin juga anda, punya cara khusus dalam memperlakukan ramadhan. seperti saya kali ini, menikmati malam dengan berjalan sendirian. berharap ramadhan melekat di setiap aspal jalan, sepanjang trotoar dengan lampu merkurinya, gedung-gedung, atau sekadar daun yang melayang pelan, jatuh, tepat di pundak saya.

07 ramadhan 1428

September 18, 2007

06

jika esok adalah mimpi buruk
tak usah kau bangunkan aku dari lelap yang indah ini

06 ramadhan 1428 H

September 17, 2007

05

katakan apapun kepadaku, lelaki
aku tak akan pernah mau peduli
kau asingkan aku dari hatimu
aku akan menyelinap lewat mimpimu

bukan hanya kau yang tak paham tentang esok
aku juga mereka yang bergerilya di jalanjalan
dengan gerobak, gitar, atau lembaran koran
lebih tidak mengerti arti hari ini dan nanti

usir terus aku dari hidupmu
tapi aku akan tetap mendekapmu dengan perihku.

05 ramadhan 1428

September 16, 2007

04

laut biru. langit biru.
tapi aku masih saja tak bisa mengenali warna biru
dari jiwamu.

04 ramadhan 1428 H

September 15, 2007

03

jauh di lubuk malam, ada jiwa yang makin galau
tapi pada sudut yang lain, seseorang tengah menimang
maka antara kau dan aku, hanya ada abu

03 ramadhan 1428 H

September 14, 2007

02

siapa yang akan berangkat, diamdiam menyelinap
memasuki pagi paling lindap?

02 ramadhan 1428 H

September 13, 2007

01

memasuki ramadhan adalah memasuki labirin gelap tak berujung
cuaca dan musim yang sakit menyakiti juga udara kerontang
menggenapkan luka dalam dada.


01 Ramadhan 1428 H