December 08, 2002

hari kesembilanbelas mendaki tebing ramadhan
: ts pinang


ini puisi terakhir yang kubuat untukmu menjelang puncak tebing itu. aku tak pernah lelah untuk menulis namamu setiap saat, tapi seseorang telah dengan berani menghardik nama lain pergi dari sini, dari ruang batinku yang hanya menjelma dermaga. dia telah dengan berani mengecat dinding kamar ini dengan warnawarna yang dibawanya entah dari mana, aku pun tak tahu.

aku tak sanggup membiarkanmu tetap berdiam di sini, sementara warna dari koasnya hampir merubah warna dinding yang kubuat dengan susah payah. aku tak sanggup membiarkan namamu dihapusnya, maka kutitipkan namamu pada merpati yang singgah di jendelaku, kuikat namamu dengan pita merah muda.

ini puisi terakhir yang kubuat untukmu.

BumiAllah, 24 Nopember 2002

No comments:

Post a Comment