October 24, 2004

10

ketika jam dentingnya sepuluh kali
dan malam diamdiam menikam jantung
tibatiba aku teringat kau
teringat dunia yang gila katamu
teringat bijibiji keyboard yang tak pernah tumbuh
teringat sunyi dan puisi basi

kita memang tak pernah bicara tentang cinta
sebab cinta yang setia mengajari kita
tentang sakit yang melahirkan puisi
tentang luka yang jadi pertanda
tentang cemburu yang mengabukan kenangan

mungkin rembulan senantiasa membawa ingatan
hingga kau hadir begitu saja
diantara kertaskertas kosong
diantara jutaan huruf tanpa makna
diantara bayangbayang asing lainnya

ketika jam dentingnya sepuluh kali
dan malam diamdiam menikam jantung
senyummu hadir lagi dalam benakku.

BumiAllah, 24 oktober 2004

No comments:

Post a Comment