October 20, 2004

06

ini bukan puisi.
anggap saja sebuah surat yang sudah lama ingin kutulis untukmu, namun selalu ragu. aku tahu, aku tak pantas memasuki ruang batinmu, tapi izinkanlah aku untuk sekedar istirah di berandanya. melafalkan dzikir dan doa kecil, mentasbihkan kembali syahadat yang mulai berkarat.

kita memang tak harus saling memaafkan jika dengki ini masih setia di pojok hati. tapi aku tahu, dalam jiwamu tak pernah ada iri. dan aku akan begitu nista jika tetap keras kepala. akhirnya, diamdiam kuikhlaskan juga seluruh prasangka.

ini bukan puisi.
anggap saja ucapan terima kasih bahwa kau masih mau menemuiku, memeluk erat tubuh ringkih ini, menghangatkannya dalam seribu bulan.

ini untukmu, ramadhan.

BumiAllah, 20 oktober 2004

No comments:

Post a Comment