October 10, 2006

17

hari ini saya melihat sebuah ancaman
melihat semua itu, saya tak yakin ada sebuah kata keikhlasan
kengerian dibuat untuk menerapkan hukum tertentu
ah, sebuah kengerian yang menurut saya tak perlu

sebuah pertunjukan Robohnya Surau Kami adaptasi dari cerpen AA. Navis yang dimainkan oleh teman-teman dari Pemanis STSI Bandung kurang begitu mengena di adegan awalnya. penggarapan yang menurut saya seperti dibuat tidak serius dan main-main membuat jalan cerita yang sesungguhnya malah hampir tidak tersampaikan. penonton dibuat tertawa terlebih dahulu dengan gerakan-gerakan dan ucapan-ucapan gaya longser. mungkin niatnya memang baik, menggiring penonton untuk menikmati pertunjukan dengan santai tapi serius. namun sayang, apa yang diharapkan sepertinya malah tidak didapat. penonton, terutama yang sudah pernah membaca cerpennya AA. Navis seperti diajak dulu berputar-putar tanpa tujuan untuk bisa sampai pada isi dari pertunjukan. tapi lepas dari itu semua, bentuk visual dari petunjukan ini sangat menarik. bagaimana pemain ditempatkan juga menjadi bagian dari setting pertunjukan.

17 Ramadhan 1427 H

No comments:

Post a Comment