October 09, 2005

05
di penghujung subuh

siang memangsa resahku dengan garang
di parit, nyawa tinggal sejengkal
dan nafasmu serupa reruntuhan musim
mendekapku erat

adakah yang lebih lindap dari rindu?
meski esok terkadang hanya kelam
yang memanjang, menggenapkan luka
dan kehilangan

aku mencumbu resahmu di penghujung subuh
mengabarkan cinta yang mengabur biru...

BumiAllah, 09 oct 2005

2 comments:

  1. Anonymous12:43 AM

    subuh dan rindu?
    terlalu rumit. terlalu sakit.
    njrit!

    ReplyDelete