05
di penghujung subuh
siang memangsa resahku dengan garang
di parit, nyawa tinggal sejengkal
dan nafasmu serupa reruntuhan musim
mendekapku erat
adakah yang lebih lindap dari rindu?
meski esok terkadang hanya kelam
yang memanjang, menggenapkan luka
dan kehilangan
aku mencumbu resahmu di penghujung subuh
mengabarkan cinta yang mengabur biru...
BumiAllah, 09 oct 2005
subuh dan rindu?
ReplyDeleteterlalu rumit. terlalu sakit.
njrit!
.
ReplyDelete