19
terima kasih atas jeda panjang yang kau bangun
diantara kalimatkalimat tanpa titik. menyempurnakan
harapan tak berawal. mungkin kita tak perlu lagi
kata untuk saling membunuh. sebab tajam matamu
telah menjelma belati, menikam jantungku bertubitubi
ini untuk mentari yang terbit di timur batinmu
kukecup kesendirian dari bibirmu yang setia
melantunkan luka. kuakrabi sunyi dalam setiap inci
tubuhmu. aku menggaligali sepi dari kedalaman jiwamu
pertemuan kita adalah jabat paling erat
perjamuan duka yang semakin merah
menuntaskan tanya tanpa sebab
ini untukmu,
lakilaki sakit yang kucintai.
BumiAllah, 02 november 2004.
No comments:
Post a Comment